MENCARI KETENANGAN
Tatkala hati dirundung masalah,
Rasa kesah kian bertandang,
Mengajar diri untuk mengenal
Akan erti kesabaran,
Dalam meniti hari-hari yang mencabar.
Nun di kejauhan sana
Mata terancap pada sesuatu,
Dahi berkerut seibu
Mencari persoalan,
Yang berlegar di fikiran,
Mendambakan jawapan yang pasti.
Kini dirinya tahu,
Itu adalah jalannya,
Yang harus diredahnya,
Lantas tekad dipadukan,
Seiring dengan semangat juangnya,
Menepis duri cabaran yang menggila,
Menerobos hidupnya.
Dia percaya,
Itulah jawapannya,
Kepada persoalan,
Yang dinantikannya
Selama ini…..
KUNTUMAN SENYUMANMU
Kuntuman mawar merah
Bagaikan sesuatu yang berharga,
Bagi seorang insan yang gagah,
Berhati lembut berjiwa belas,
Yang bergelar perempuan.
Meskipun ia akan layu,
Dan mudah terpisah dari jambangannya,
Namun akhlaknya, sopan santunnya,
Tetap terus terpelihara,
Sampai bila-bila.
Layu ataupun mati,
Bukan persoalannya,
Cantik ataupun buruk,
Bukan syaratnya.
Tetapi,
Semangat yang tegar,
Dapat membuatkannya mekar kembali
Terus berkembang
Berpadu dengan hati yang ikhlas.
Dirinya redha,
Menghidupkan kembali kuntuman itu,
Agar terus mekar mengharumnya
Buat selama-lamanya…….
SETABAH DIRINYA
Deru angin yang menghembus,
Menyapa pipinya yang mulus,
Yang manis bibirnya,
Menguntumkan senyum,
Tatkala pandangan mata bundarnya,
Leka bermain,
Di kejauhan sana
Hatinya tenang,
Seakan segala masalah,
Kini hilang berterbangan,
Di bawa angin lalu,
Di singgahsana
Warna warni kehidupannya.
Hatinya pasrah ,
Dalam mengharunginya,
Apa jua dugaan yang merantai hidup
Sebagai insaniah,
Di bumi Allah
Tersimpan 1001 cabaran,
Yang bisa ditempuhnya.
Moga dirimu tabah dalam mengharungi liku-liku kehidupan sebagai insan yang dipilih oleh-Nya.
Senyumlah...kerana ia tersimpan 1001 kenangan...
